Monday, November 17, 2008

TransJakarta dalam cerita

Minggu depan UTS nih. Belajar ah!

Bingung mau nge-post apa. Hari ini,ya gitu, melelahkan. Pulo Gadung macet banget. Di depan PTC (Pulo Gadung Trade Center) ada pengecoran jalan. Tadi pagi pun macet. Terpaksa berangkat kerja menggunakan TransJakarta. Cape. Cape transit. Cape nunggu. Payah deh.

Sebenarnya konsep TransJakarta dan cita-citanya bagus. Sayangnya gak didukung oleh pemerintah itu sendiri. Seperti halnya gerakan open source. Pemerintah menggembor-gemborkan tentang open source. Hingga mendukung pembuatan IGOS (Indonesia Goes Open Source), yang merupakan OS buatan orang Indonesia berbasis Linux.

Tapi, lagi-lagi issue tentang open source itu sendiri hilang seperti TransJakarta. Terlalu banyak celah/kekurangan pada TransJakarta misalnya, jarak tempuh yang lama. Bayangkan saja, hanya untuk mencapai halte Mampang Prapatan saya harus transit dahulu di Dukuh Atas (dari koridor 4), kemudian melanjutkan ke halte Mampang Prapatan yang kira-kira menghabiskan waktu 1 jam sampai satu setengah jam. Sama dengan waktu tempuh jika menggunakan bis kota (R 57) dengan harga Rp.2500. Padahal, TransJakarta dibuat untuk melayani mobilitas manusia Jakarta yang tinggi dan ditujukan untuk kelompok ekonomi menengah ke atas agar beralih dari mobil ke angkutan publik. Sehingga, dapat mengurangi kemacetan kota Jakarta.

Oke, TransJakarta itu ber-AC dengan tarif Rp.3500 jika dianalogikan dengan KRL Jabotabek, TransJakarta merupakan ekonomi AC bukan KRL jenis Express. Kenapa? Karena waktu tempuhnya hampir sama bahkan terkadang lebih lama dari pada bis kota. Jika seperti ini terus, sampai kapan TransJakarta akan bertahan? Jakarta benar-benar harus merombak sistem dan pelayanannya.

Dan menurut saya, TransJakarta akan dikatakan sukses apabila para pejabat yang terhormat sekalian mulai berangkat kerja menggunakan TransJakarta. Belajar antri dan berdesakkan dengan rakyatnya. Bukankah wakil rakyat harus menyatu dengan rakyatnya?

Uh,ternyata ada juga topik yang bisa dibahas.Hehe.

2 comments:

Anonymous said...

Ga ada hal di dunia ini yang gak dibahas kecuali lo gak emang gak mau ngebahas itu ...

Gw sangat berharap, busway bisa ada sampe Tangerang. Karena kalo naek bus AC nge-temnya lamaaaa ...
mending nambah koridor sama ganti tuh bus2 AC jadi busway, hehe ...

kikils said...

kayaknya gak mungkin deh pejabat yang mengurus busway mau desak-desakkan dengan rakyat